Selasa, 22 Oktober 2013
Kumpulan Puisi VIII Casablanca
DUSUN NENEKKU
DALAM KERINDUANKU
(Rahmawati Rahayu)
Menembus dingin
pagi
Disaksikan
bunga-bunga
Gemercik air di
sungai-sungai kecil tepi jalan
Di atasnya
pematang-pematang menghijau
Gugusan kabut pun
berpadu dengan biru langit
Menembus dingin
pagi
udara alangkah
jernih
Angin menggetarkan
daun-daun
Resapkanlah,
sayang
Sesekali jiwa yang
berdenyar-denyar oleh sibut metropolitan
Rindu istirahat
Ingin ku bersihkan
paru-paruku dari kepengapan
Deru dan hingar
bingar kota yang selalu bergegas
Memburu hidup dan harapan
Wahai, alangkah
heningnya kasih Tuhan
Yang membayang di
segenanp padang
Maka disini,
bersamamu dan anak-anak
Ingin ku lupakan
problem hidup ini yang menekan, derita yang
Menerpa batin
Dalam keheningan
dan kesyahduan alam
Dalam pesona
rahmat-Nya
DIARY
(Annisa Anggraeny)
Engkau teman
sejati
Selalu menemaniku
Dalam suka dan
duka
Ku tulis dalam
lembaranmu
Kisah-kisahku
Pengalamanku
Dan perasaanku
Hanya kepadamu
IBU
(Aprilia
Nurhaliza)
Ibu terimalah
balas kasih sayangku
Atas semua jasamu
selama ini
Kau rela berkorban
untukku
Aku tidak bisa
membalas jasamu
Kaulah yang selalu
memberi kasih sayang
Ketulusanmu sudah
membuatku jadi sekarang ini
Terima kasih ibu
kau telah melahirkanku ke dunia
Dan ku ucapkan
salam hangatku padamu
SAHABAT
(Dhia Fathy)
Saat ku mulai
mengenal dirimu
Canda dan tawa
Di saat ku
bersedih
Dengan senang hati
kau menghiburku
Di saat ku punya
suatu cerita
Kita berbagi
Kau bersedia
menjadi pendengar dari semua
Isi hatiku
Saat ku butuh
seseorang
Kau selalu ada
tepat waktunya
Tak kan kulupakan
semua kisah bersamamu
Hingga saatnya aku
dan kamu berpisah
Dan bertemu lagi
IBU
(Indah Septi
Maharani)
Wahai ibuku
tersayang
Kau adalah
pahlawanku
Kau telah
mengandungku selama 9 bulan
Kau rela berkorban
untukku
Ibu setelah aku
lahir
Kau selalu menjaga
dan merawatku
Kau selalu ada
dalam hidupku
Ibu terima kasih
kau telah merawatku
Kau adalah
PAHLAWANKU
SAHABAT
(Kartika Chandra
Kirana)
Sahabat..
Engkau yang ku
kenal
Sejak pertama
bertemu
Hingga sekarang
Sahabat...
Dikau yang sangat
baik kepadaku
Dan selalu bermain
bersama
Tak ada rasa sesal
Dan benci di dalam
diri kita
Sahabat...
Aku tidak mau
kehilangan dirimu
Karena kamu adalah
teman baikku sejak dulu
Sahabat...
Jika aku
kehilanganmu
Aku akan mencari
penggantimu
Atau tidak sama
sekali
BUKU
(Wulan Larasati)
Kau sumber ilmuku
Kau sumber
kecerdasanku
Ku baca isimu
dengan tenang
Ku pahami dengan
jernih
Terkadang ku
bingung memahamimu
Terkadang ku
tersenyum membacamu
Terkadang pula ku
malas membacamu
Buku...
Kau jendela
duniaku...
Kau jendela dunia
bagiku...
Seluruh penduduk
bumi...
IBU
(Mutiara Laksa
Zakia)
Tuhan...
Mungkin aku belum
bisa membuat
Belum bisa
melihatnya
Tersenyum
senang...
Tetapi aku hanya
bisa menyusahkannya
Merepotkannya,
membuat hari-harinya
Tersita untuk
merawat dan menjagaku
Tuhan...
Jagalah ibuku, aku
mungkin belum
Bisa menjaganya
dengan baik, berilah
Kebahagiaan dalam
hari-hari tuanya
Dan selalu buat
dia tersenyum
Tuhan...
Aku mmungkin anak
tang belum berbakti
Termasuk kepada
ibuku betapa durhakanya
Aku
meninggalkannya sendiri ketika aku
Sudah meraih
cita-cita dan impianku
Tetapi Tuhan...
Kini ku menyesal
dengan keadaanku
Menyesal atas apa
yang aku lakukan
Pada ibuku padahal
ibu adalah orang
Yang selalu
menjagaku setiap saat aku
Merasa gangguan
Tuhan...
Terima kasih
Engkau memberiku
Ibu yang sangat
sayang padaku...
IBU
(Nida Nisrina)
Ibu...
Kasih sayangmu
seluas samudera
Cintamu kepadaku
tak terhingga
Kau rela tenggelam
dalam perut bumi ini
Demi melahirkanku
Ibu...
Bumi tanpa
senyumanmu gelap gulita
Dan terima kasih
atas segalanya...
KERLIP BINTANG
(Anisa Dyah
Berlianti)
Lihatlah langit
malam
Yang bertabur
gemerlap bintang
Memancarkan sejuta
harapan
Di setiap kerlip
cahayanya
Memberikan
semangat hidup
Memberikan sejuta
harapan
Memberikan seribu
mimpi
Yang tersirat
dalam sinar lembutnya
Lihatlah
bintang-bintang
Yang bersinar
dalam gelapnya malam
Yang bersinar
meskipun tertutup kabut
Dan akan selalu
bersinar...
Berusalah untuk
tetap tegar
Tetapi berdiri tegak
di antara cobaan yang datang
Tetap bersinar di
keadaan yang amat gelap
Seperti kerlip
bintang yang selalu bersinar di angkasa
AYAH
(Chesika
Shuwzaura)
Ayah...
Terima kasih kau
telah membesarkanku
Mencari nafkah
hanya demi sesuap nasi
Untuk keluargamu
di rumah
Ayah...
Engkau yang selalu
aku sayangi
Engkaulah yang
selalu aku banggakan
Engkaulah tang tak
pernah lelah untuk membahagiakanku
Ayah...
Seandainya kau
tahu
Aku sangat
mencintaimu
Dan selalu
mencintaimu
ALAM DI LEMBAH
SEMESTA
(Zahra Fajrinnisa)
Angin dingin kelam
menderik
Kabut putih
menghapus mentari
Tegak cahayanya
menusuk citra
Pahatan gunung
membelah langit
Berselimut awan
beralas zambrud
Cermin ilusi di
atas danau
Menikung pohon
yang melambai warna
Di celah kaki-kaki
menjejak karya-Nya
Sungguh jelita
permadani ini
Tebarkan pesona di
atas cakrawala
Tak berujung
dipandang lamanya
Serasa
berpetualang di negeri tak bertuan
KEBERSAMAAN
(Fadilla
Khoerunnisa)
Angin menembus
lautan
Sunyi hati tak
terhiraukan
Banyak daun-daun berjatuhan
Berterbangan cinta
kash tersingkirkan
Hati yang runtuh
dihidupkan
Bersama-sama ku
berjalan
Bersama tak
terkalahkan
Lihatlah wahai
kesenangan
Walau hati menjadi
badai
Walau sunyi
menjadi rindang
Matahari tetap
bersinar
AYAH
(Febby Shellyna
Athalia)
Ayah...
Begitu besar
jasamu
Mencari nafkah
untuk keluarga
Menjadi imam untuk
keluarga
Membanting tulang
untuk bekerja
Demi menafkahi
keluarga
Demi kebutuhan
keluarga
Ayah... terima
kasih untuk segalanya
KORUPTOR
(Wahyuning Puri)
Jerih payah negara
kau ambil
Kau hisab keringat
rakyat
Nampaknya kau
beriman
Ternyata kau budak
setan
Kau lebih bahaya
dari narkoba
Kau lebih sadis
dari teroris
Kau lebih jahat
dari penjahat
Kau lebih terkutuk
dari iblis
Wahai sang
koruptor
Dimana hati
nuranimu
Dimana jiwa
nuranimu
Wahai sang
koruptor
Berpikirlah
sejenak...
SAHABAT UNTUK
SELAMANYA
(Tira)
Kau yang sudah
menemani selama ini
Kau teman terbaik
yang pernah ku temui
Kau selalu ada di
jiwa dan ragaku
Dan akau selalu
ada di jiwa dan ragamu
Aku selalu merindukanmu
Aku selalu
membayangkan dirimu
Kamu selalu ada
setiap ku membutuhkanmu
Kamu selalu
memberikan senyuman kepadaku
Bagaimana jika kau
tidak ada?
Wahai sahabatku
Jangan kau
tinggalkan aku
Untuk selamanya...
AYAH
(Della Paula)
Ayah kau tanpa
lelah bekerja
Membanting tulang
untuk keluarga
Ayah kau tak lelah
kerja pagi dan malam
Ayah sangat besar
pengorbananmu
Ayah kau ajarkan
aku sesuatu dalam hidup
Memberiku
pelajaran yang berarti dalam hidup
Ayah aku sangat
sayang kepadamu
Ayah kau sangat
berarti bagiku
PAHLAWAN
(Restu)
Pahlawan,,,
Pengorbananmu
bagaikan samudera
Luas tak
terhingga...
Pahlawan,,,,
Tekadmu seluas
lautan
Membentang hingga
ujung dunia
Desingan peluru
menembus dadamu
Tembakan dan
serangan melandamu
Kau melawan tanpa
ragu
Wahai pahlawan,,,
Entah apa yang
harus ku balas?
Namun ku akan
mengingat jasamu
Hingga ujung
hayatku,,,
Dan hingga ku
menutup mata...
Langganan:
Postingan (Atom)